Gubernur SYL Paparkan Progres Pembangunan Sulsel di Rapat Terbatas

By Admin

Foto/Istimewa  

Jokowi Sebut Sulsel Lokomotif Indonesia Timur  

nusakini.com - Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghadiri Rapat Terbatas menerima undangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Kepresidenan Jakarta, Selasa, 2 Mei 2017. Namun untuk apa SYL di undang, ini dia pembahasanya. 

Jokowi mengatakan bahwa untuk maju Sulsel harus fokus pada pertanian, pengelolaan dan perdagangan 

Seperti diketahui, Sulawesi - Selatan merupakan provinsi gerbang untuk 22 Provinsi lainnya di Indonesia Timur untuk perdagangan, pertanian dan dalam bidang transportasi. 

Ia menilai, Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi yang mampu menjadi lokomotif penggerak pertumbuhan ekonomi di Pulau Sulawesi dan bahkan di kawasan Timur Indonesia. 

"Sulsel adalah lokomotif bagi wilayah indonesia timur, progres pertumbuhan ekonomi sulsel stabil dan menggembirakan." sebut Jokowi. 

Sebagai contoh di tahun 2016, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan 7,41%, di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional. 

Jokowi juga menyebutkan Sulsel merupakan provinsi dgn pertumbuhan ekonomi tinggi di Indonesia. 

“Hampir separuh atau sekitar 49,6%, perekonomian di Pulau Sulawesi terletak di Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Selatan juga menjadi simpul utama konektivitas yang menghubungkan antar daerah di Indonesia Timur,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas tentang Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Sulawesi Selatan, sore tadi (02/05/2017). 

Presiden meyakini, Sulawesi Selatan bisa tumbuh lebih cepat lagi dengan fokus kepada pengembangan sektor pertanian dan perikanan, sektor pengolahan dan perdagangan. 

Foto/Istimewa  

Hal ini sesuai data yang diperoleh Presiden, yang menunjukkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terutama tanaman pangan masih merupakan sektor yang dominan dalam perekonomian Sulawesi Selatan, dengan kontribusi sebesar 23,29%. 

Dari dulu sektor pertanian merupakan sektor andalan Sulsel. Bahkan memberikan "makan" untuk daerah lainnya di Indonesia. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar pengembangan sektor pertanian ini terus betul-betul diperhatikan karena sektor ini bukan saja menyerap banyak tenaga kerja, tapi bisa menjadi pintu masuk untuk mensejahterakan rakyat, utamanya para petani 

“Hal ini selalu saya tekankan, karena kita ingin perekonomian bisa tumbuh secara berkualitas, di mana pertumbuhan itu bisa berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dan memperkecil ketimpangan pendapatan,” kata Presiden. 

Presiden Jokowi meminta infrastruktur pendukung, seperti bendungan, saluran irigasi harus dipersiapkan dengan baik. Hal tersebut untuk menopang pertumbuhan sektor pertanian. 

Termasuk akses permodalan melalui skema KUR (Kredit Usaha Rakyat). Serta pengembangan industri pengolahan yang berkaitan dengan kesiapan tenaga listrik, suplai air baku, sampai dengan infrastruktur jalan transportasi, termasuk kereta api dan pelabuhan harus disiapkan. 

Untuk Pelabuhan dan kereta api di Sulsel saat ini memang sedang dibangun tahap awal kota Makassar ke kota Pare-Pare dan rencannya April 2018 sudah dapat digunakan. 

Sementara itu Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla dalam sambutannya nampak mendukung dan mengapresiasi program dan capaian pemerintah Sulsel. 

"Jika pertumbuhan ekonomi yang ada di daerah lain macet dimana-mana, Sulsel tidak. 

Bisa terlihat dari jalur kereta api harus sampai Kabupaten Barru, Pangkep dan Maros dan akan diselesaikan tahun 2018 dan ada 3 industri besar yang di 3 kabupaten ini akam dilalui." beber Jusuf Kalla.

Sementara itu Gubernur Sulsel, SYL, mengatakan, Ratas ini mempresentasikan tentang progres pembangunan infrastruktur. 

"Beberapa pembangunan di Sulsel antara lain, Makassar New Port, Empat bendungan yang sementara di bangun, pengembangan Airport Sultan Hasanuddin dan jalan outer ring road mamminasata." sebut SYL 

Selain Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Presiden Yusuf Kalla, rapat terbatas dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukan Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkominfo Rudiantara, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Amran Sulaeman. (p/mk)